Lebu Raya dukung Don Wangge
Drs. Frans Lebu Raya
•Menjadi Bupati Ende 2013-2018
KETUA Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Propinisi Nusa Tengara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya mengatakan mendukung Drs. Don Bosco M.Wangge, M.Si untuk dipilih dan terpilih kembali menjadi Bupati Ende periode 2014-2019 yang akan datang.
Pernyataan Frans Lebu Raya ini disampaikan kepada calon Bupati Ende, Drs. Don Bosco M.Wangge, M.Si dan Calon Wakil Bupati Ende. Dokter Gigi Dominikus Minggu Mere, M.Kes di Kompleks Rumah Kediaman Albert Yani, Kepala BPMD Kabupaten Ende di Km 5 jujrusan Ende-Maumere pada hari Minggu tanggal 19 Mei 2013. Pernyataan Frans Lebu Raya di dengar dan disaksikan oleh para simpatisan Paket Darmawan setelah mengikuti Deklarasi Paket Darmawan di Lapangan Pancasila Ende.
“Saya tadi tidak ikut deklarasi. Padahal saya memenag datang punya tujuan untuk ikut mendeklarasikan pasangan ini. Saya ada acara di Manggarai Timur, tapi ingin mendeklarasikan Paket Darmawan karena itu saya turun di Ende. Jam 14,00, saya bersama teman-teman yang lain sudah ada di dalam pesawat. Tapi disuruh turun kembali dari pesawat karena cuaca Ende buruk. Dan kami tiba, ternyata deklarasi di lapangan sudah selesai,” lukis Frans Lebu Raya.
Tapi, saya bersyukur masih bisa bertemu dua orang ganteng ini ditempat ini. Dua orang yang punya pengelaman di pemerintahan dan pembangunan yang sudah tentu luar biasa dan tentu punya komitmen untuk membangun daerah ini sebaik-baiknya lebih cepat maju dan rakyatnya lebih cepat sejahtera.
Menurut Frans Lebu Raya, memang baik kalau seorang pejabat bupati itu melanjutkan tambah satu periode. Saya merasakan itu. Ketika menjadi gubernur satau periode, rasanya ada banyak mimpi yang tidak bisa diselesaikan atau terwujud. Karena itu kalau Pak Don menjadi bupati lagi periode kedua, ada saja yang kurang dan selalu saja yang kurang karena kita masih ada didunia. Dan kita semua masih manusia dan belum jadi malekat.
Tetapi saya percaya, kata Frans Lebu Raya, kita semua ini termasuk Pak Don, tidak ingin jadi setan. Sama seperti saya. Saya masih manusia. Saya pasti kurang-kurang juga. Kecuali saya sudah menjadi malekat, tidak ada kekurangan lagi. Kita masih hidup didunia, berbagai tantangan, berbagai dinamika sehingga selalu ada yang kurang-kurang. Tetapi yang terpenting adalah kita semua punya tekad untuk membantu masyarakat keluar dari berbagai kesulitan. Dan kerja Pak Don sudah hampir lima tahun. Ada banyak yang sudah diberitakan tentang pembangunan di Kabupaten Tri Warna Kelimutu ini. Karena itu, mari kita jujur mengakui ada banyak kemajuan di kabupaten ini.
Pernyataan Frans Lebu Raya ini disambut tepuk tangan meriah dari semua yang hadir pada kesempatan itu. Dilanjutkan, angka kemiskinan terus menerus turun di daerah ini. Dan bahkan tekad untuk memenuhi kebutuhan pangan terus menerus dijaga. Hal yang memang terasa sederhana, dan inilah hasil kerja selama lima tahun. Sementara untuk infrastruktus, bapak, ibu dan adik-adik semua biasa melihatnya sendiri. Jalan-jalan semakin bagus dimana-mana.
Dengan dasar pemikiran itu, kata Frans Lebu Raya, saya tahu bahwa masyarakat di daerah ini merestui Pak Don untuk dipilih dan terpilih kembali menjadi Bupati Ende untuk masa bhakti 2014-2019. Sehingga saya datang secara khusus untuk memberikan dukungan kepada Pak Don Wangge. Saya tidak berdiskusi panjang, Pak Don mau memilih siapa. Ketika saya melantik Pak Dominikus Minggu Mere.M.Kes menjadi Sekda Ende sebulan yang lalu, waktu itu Pak Don yang sekarang ini menjabat sebagai Bupati Ende membisik kepada saya, bahwa dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Ende tahun ini, ia akan berpasangan dengan Domi Mere sebagai calon Wakil Bupati Ende.
Menurut Frans Lebu Raya, kita punya alasan untuk memilih kembali Pak Don Wangge menjadi Bupati Ende seperti sudah saya sampaikan tadi diatas. Ada banyak prestasi yang diukir disini. Ada banyak kemajuan yang dirasakan disini. Dan tentu juga kelanjutan program, dan ini yang penting. Karena kalau orang baru, dia mulai merencanakan yang baru, kira-kira tahun ketiga baru semua pikiran/mimpinya jalan. Contoh saja saya sendiri. Saya meluncurkan Desa Anggur Merah tahun 2008. Tapi baru bisa dilaksanakan pada tahun 2011. Jadi, membutuhkan waktu yang lama karena dibutuhkan proses penyesuaian-penyesuaian.• rik
Lebu Raya dukung Don Wangge
Drs. Frans Lebu Raya
•Menjadi Bupati Ende 2013-2018
KETUA Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Propinisi Nusa Tengara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya mengatakan mendukung Drs. Don Bosco M.Wangge, M.Si untuk dipilih dan terpilih kembali menjadi Bupati Ende periode 2014-2019 yang akan datang.
Pernyataan Frans Lebu Raya ini disampaikan kepada calon Bupati Ende, Drs. Don Bosco M.Wangge, M.Si dan Calon Wakil Bupati Ende. Dokter Gigi Dominikus Minggu Mere, M.Kes di Kompleks Rumah Kediaman Albert Yani, Kepala BPMD Kabupaten Ende di Km 5 jujrusan Ende-Maumere pada hari Minggu tanggal 19 Mei 2013. Pernyataan Frans Lebu Raya di dengar dan disaksikan oleh para simpatisan Paket Darmawan setelah mengikuti Deklarasi Paket Darmawan di Lapangan Pancasila Ende.
“Saya tadi tidak ikut deklarasi. Padahal saya memenag datang punya tujuan untuk ikut mendeklarasikan pasangan ini. Saya ada acara di Manggarai Timur, tapi ingin mendeklarasikan Paket Darmawan karena itu saya turun di Ende. Jam 14,00, saya bersama teman-teman yang lain sudah ada di dalam pesawat. Tapi disuruh turun kembali dari pesawat karena cuaca Ende buruk. Dan kami tiba, ternyata deklarasi di lapangan sudah selesai,” lukis Frans Lebu Raya.
Tapi, saya bersyukur masih bisa bertemu dua orang ganteng ini ditempat ini. Dua orang yang punya pengelaman di pemerintahan dan pembangunan yang sudah tentu luar biasa dan tentu punya komitmen untuk membangun daerah ini sebaik-baiknya lebih cepat maju dan rakyatnya lebih cepat sejahtera.
Menurut Frans Lebu Raya, memang baik kalau seorang pejabat bupati itu melanjutkan tambah satu periode. Saya merasakan itu. Ketika menjadi gubernur satau periode, rasanya ada banyak mimpi yang tidak bisa diselesaikan atau terwujud. Karena itu kalau Pak Don menjadi bupati lagi periode kedua, ada saja yang kurang dan selalu saja yang kurang karena kita masih ada didunia. Dan kita semua masih manusia dan belum jadi malekat.
Tetapi saya percaya, kata Frans Lebu Raya, kita semua ini termasuk Pak Don, tidak ingin jadi setan. Sama seperti saya. Saya masih manusia. Saya pasti kurang-kurang juga. Kecuali saya sudah menjadi malekat, tidak ada kekurangan lagi. Kita masih hidup didunia, berbagai tantangan, berbagai dinamika sehingga selalu ada yang kurang-kurang. Tetapi yang terpenting adalah kita semua punya tekad untuk membantu masyarakat keluar dari berbagai kesulitan. Dan kerja Pak Don sudah hampir lima tahun. Ada banyak yang sudah diberitakan tentang pembangunan di Kabupaten Tri Warna Kelimutu ini. Karena itu, mari kita jujur mengakui ada banyak kemajuan di kabupaten ini.
Pernyataan Frans Lebu Raya ini disambut tepuk tangan meriah dari semua yang hadir pada kesempatan itu. Dilanjutkan, angka kemiskinan terus menerus turun di daerah ini. Dan bahkan tekad untuk memenuhi kebutuhan pangan terus menerus dijaga. Hal yang memang terasa sederhana, dan inilah hasil kerja selama lima tahun. Sementara untuk infrastruktus, bapak, ibu dan adik-adik semua biasa melihatnya sendiri. Jalan-jalan semakin bagus dimana-mana.
Dengan dasar pemikiran itu, kata Frans Lebu Raya, saya tahu bahwa masyarakat di daerah ini merestui Pak Don untuk dipilih dan terpilih kembali menjadi Bupati Ende untuk masa bhakti 2014-2019. Sehingga saya datang secara khusus untuk memberikan dukungan kepada Pak Don Wangge. Saya tidak berdiskusi panjang, Pak Don mau memilih siapa. Ketika saya melantik Pak Dominikus Minggu Mere.M.Kes menjadi Sekda Ende sebulan yang lalu, waktu itu Pak Don yang sekarang ini menjabat sebagai Bupati Ende membisik kepada saya, bahwa dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Ende tahun ini, ia akan berpasangan dengan Domi Mere sebagai calon Wakil Bupati Ende.
Menurut Frans Lebu Raya, kita punya alasan untuk memilih kembali Pak Don Wangge menjadi Bupati Ende seperti sudah saya sampaikan tadi diatas. Ada banyak prestasi yang diukir disini. Ada banyak kemajuan yang dirasakan disini. Dan tentu juga kelanjutan program, dan ini yang penting. Karena kalau orang baru, dia mulai merencanakan yang baru, kira-kira tahun ketiga baru semua pikiran/mimpinya jalan. Contoh saja saya sendiri. Saya meluncurkan Desa Anggur Merah tahun 2008. Tapi baru bisa dilaksanakan pada tahun 2011. Jadi, membutuhkan waktu yang lama karena dibutuhkan proses penyesuaian-penyesuaian.• rik
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !